Saturday, April 20, 2013

Data


Pengertian Data

Pengertian Data Menurut Para Ahli

Menurut Robert N. antony dan John Dearden, data adalah bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data – item sedangkan menurut Jogyanto dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Maka dapat disimpulkan, bahwa data adalah suatu pernyataan dari kejadian/fakta yang terjadi pada dunia nyata.



Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan suatu data, kita harus mengumpulkannya terlebih dahulu. Banyak cara atau teknik untuk mengumpulkan data. Di bawah ini ada beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:
      1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan                                     untuk diiisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atas angket yang diajukan.

Keuntungan dari teknik angket adalah:
-          Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos.
-          Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relatif murah.
-          Angket tidak terlalu menggangu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan kesedian waktunya.

Kerugian teknik angket:
-          Jika angket dikirimkan melalui pos, maka persentase yang dikembalikan relatif rendah.
-          Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang bisa membaca dan menulis.
   
      2. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.

Keuntungan wawancara adalah:
-          Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak bisa membaca dan menulis.
-          Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera menjelaskannya.
-          Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden denagn mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak-gerik responden.

Kerugian wawancara adalah:
-          Wawancara memerlukan biaya yang sangat untuk perjalanan dan uang harian pengumpulan data.
-          Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil.
-          Kehadiran pewawancara mungkin menggangu responden.

      3.Observasi
Observasi atau pengamatan  kegiatan adalah setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran, pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengjukan pertanyaan-pertanyaan.

Keuntungan observasi adalah:
-          Data yang diperoleh adalah data yang segar.
-          Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.

Kerugian observasi adalah:
-          Untuk memperoleh data y ng diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
-          Beberapa tingkah laku, bahkan bisa membahayakan jika diamati.

Jenis-jenis Data

Berdasarkan Sumbernya

Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu data primer dan data sekunder.

      1. Data Primer
Data Primer adalah data yang didapatkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer juga sering disebut data asli yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, seorang peneliti baiknya menggunakan teknik observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner.

      2.Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari berbagai sumber yang ada, yaitu dari para peneliti terdahulu. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.

Berdasarkan Bentuk/ Sifatnya

      1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah bentuk data dalam bentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif biasanya diperoleh dari beberapa teknik pencarian, misal wawancara, diskusi atau observasi. Contoh bentuk dari data kualitatif adalah hasil gambar yang diambil dari pemotretan atau hasil rekaman video.

      2.Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah kebalikan dari data kualitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.

Macam-macam Variabel
      1.   Variabel Kuantitatif, terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Variabel Diskrit dan Variabel Kontinum

A. Variabel Diskrit ( nominal, kategorik) yaitu variabel 2 kutub berlawanan.
Contoh: 
   a) Kesehatan : sehat, tidak sehat (sakit)
   b) Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.

B.   Variabel Kontinum, terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu variabel ordinal, variabel interval dan variabel rasio.
a)    Variabel  Ordinal : variabel tingkatan.
       Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak pandai.
b)    Variabel Interval: variabel jarak. 
       Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km,
       sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
c)    Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: tinggi badan Fahmi 180 
       cm, sedangkan tinggi badan adiknya, Bunga 90 kg, maka tinggi badan Fahmi 2 kali
       lipat tinggi badan Bunga.

      2. Variabel Kualitatif, yaitu variabel yang entitasnya sangat sulit diukur dengan angka. Contoh:  kejujuran, kedisiplinan, kehormatan dan kepandaian.

      3. Variabel Independen (pengaruh, bebas, stimulus, predictor), yaitu variabel yang mempengaruhi perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).

      4. Variabel Dependen (dipengaruhi, terikat, konsekuen, output, kriteria), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Contoh: Sikap dosen yang ramah dan santun membuat mahasiswa menjadi senang belajar dan mata kuliah pun mudah diserap. Ramah dan santun = Variabel Independen. Senang Belajar dan Mata Kuliah Mudah Diserap = Variabel Dependen.

      5. Variabel Moderator, yaitu variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Contoh: Orang tua adalah penyemangat kita untuk menggapai masa depan. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah / mempatahkan semangat kita (anak).

      6.  Variabel Intervening (antara), yaitu variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel indpenden dengan variabel dependen.
Contoh: Penjual (independen) akan disenangi (intervening) oleh pembeli karena sifatnya yang jujur dan ramah (dependen).

      7. Variabel Kontrol, yaitu variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan. Sehingga pengaruh variabel independen dengan variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal yang tidak jelas/teliti.
Contoh: Pekerja buruh yang lulus SMP dan SMA diberi jatah makan yang sama, jatah libur yang sama dan gaji yang sama.





No comments:

Post a Comment