Pengertian
Data
Pengertian
Data Menurut Para Ahli
Menurut Robert N. antony dan John Dearden, data
adalah bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data – item sedangkan
menurut Jogyanto dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi, data
merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan
nyata. Maka dapat disimpulkan, bahwa data adalah suatu pernyataan dari
kejadian/fakta yang terjadi pada dunia nyata.
Teknik
Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan suatu data, kita harus mengumpulkannya
terlebih dahulu. Banyak cara atau teknik untuk mengumpulkan data. Di bawah ini
ada beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan
data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diiisi sendiri
oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan atas angket
yang diajukan.
Keuntungan
dari teknik angket adalah:
-
Angket dapat menjangkau sampel dalam
jumlah besar karena dapat dikirimkan melalui pos.
-
Biaya yang diperlukan untuk membuat angket
relatif murah.
-
Angket tidak terlalu menggangu responden
karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan kesedian
waktunya.
Kerugian teknik angket:
-
Jika angket dikirimkan melalui pos, maka
persentase yang dikembalikan relatif rendah.
-
Angket tidak dapat digunakan untuk responden
yang kurang bisa membaca dan menulis.
2. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data
dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden,
dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.
Keuntungan wawancara adalah:
-
Wawancara dapat digunakan pada responden
yang tidak bisa membaca dan menulis.
-
Jika ada pertanyaan yang belum dipahami,
pewawancara dapat segera menjelaskannya.
-
Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban
responden denagn mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah
atau gerak-gerik responden.
Kerugian wawancara adalah:
-
Wawancara memerlukan biaya yang sangat
untuk perjalanan dan uang harian pengumpulan data.
-
Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah
responden yang lebih kecil.
-
Kehadiran pewawancara mungkin menggangu
responden.
3.Observasi
Observasi atau pengamatan
kegiatan adalah setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran, pengamatan dengan
menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengjukan
pertanyaan-pertanyaan.
Keuntungan observasi adalah:
-
Data yang diperoleh adalah data yang
segar.
-
Keabsahan alat ukur dapat diketahui
secara langsung.
Kerugian observasi adalah:
-
Untuk memperoleh data y ng diharapkan,
maka pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan
terjadi.
-
Beberapa tingkah laku, bahkan bisa
membahayakan jika diamati.
Jenis-jenis
Data
Berdasarkan
Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi 2
(dua), yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data
Primer
Data Primer adalah data yang
didapatkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer juga
sering disebut data asli yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, seorang peneliti baiknya
menggunakan teknik observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion
– FGD) dan penyebaran kuesioner.
2.Data
Sekunder
Data sekunder adalah data yang
didapatkan dari berbagai sumber yang ada, yaitu dari para peneliti terdahulu. Data sekunder dapat
diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku,
laporan, jurnal, dan lain-lain.
Berdasarkan Bentuk/ Sifatnya
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah bentuk data
dalam bentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif biasanya
diperoleh dari beberapa teknik pencarian, misal wawancara, diskusi atau
observasi. Contoh bentuk dari data kualitatif adalah hasil gambar yang diambil
dari pemotretan atau hasil rekaman video.
2.Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah kebalikan
dari data kualitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya,
data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan
matematika atau statistika.
Macam-macam
Variabel
1. Variabel Kuantitatif, terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Variabel
Diskrit dan Variabel Kontinum
A. Variabel Diskrit ( nominal, kategorik) yaitu variabel 2 kutub berlawanan.
Contoh:
a) Kesehatan : sehat, tidak sehat (sakit)
b) Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
a) Kesehatan : sehat, tidak sehat (sakit)
b) Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
B. Variabel Kontinum, terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu variabel ordinal, variabel interval dan variabel rasio.
a) Variabel Ordinal : variabel tingkatan.
Contoh: Satria terpandai, Raka pandai,
Yudit tidak pandai.
b) Variabel Interval: variabel jarak.
Contoh: jarak rumah
Anto kesekolah 10 km,
sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
c) Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: tinggi badan Fahmi 180
cm, sedangkan tinggi badan adiknya, Bunga 90 kg, maka tinggi badan Fahmi 2 kali
sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
c) Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: tinggi badan Fahmi 180
cm, sedangkan tinggi badan adiknya, Bunga 90 kg, maka tinggi badan Fahmi 2 kali
lipat tinggi badan Bunga.
2. Variabel Kualitatif, yaitu
variabel yang entitasnya sangat sulit diukur dengan angka. Contoh: kejujuran, kedisiplinan, kehormatan dan
kepandaian.
3. Variabel Independen
(pengaruh, bebas, stimulus, predictor), yaitu variabel yang mempengaruhi
perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).
4. Variabel Dependen
(dipengaruhi, terikat, konsekuen, output, kriteria), yaitu variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas.
Contoh: Sikap dosen
yang ramah dan santun membuat mahasiswa menjadi senang belajar dan mata kuliah
pun mudah diserap. Ramah dan santun = Variabel Independen. Senang Belajar dan
Mata Kuliah Mudah Diserap = Variabel Dependen.
5. Variabel Moderator, yaitu
variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen
dan variabel dependen.
Contoh: Orang tua
adalah penyemangat kita untuk menggapai masa depan. Pihak ketiga adalah
variabel yang memperlemah / mempatahkan semangat kita (anak).
6. Variabel Intervening
(antara), yaitu variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara
variabel indpenden dengan variabel dependen.
Contoh: Penjual (independen)
akan disenangi (intervening) oleh pembeli karena sifatnya yang jujur dan ramah
(dependen).
7. Variabel Kontrol, yaitu
variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan. Sehingga pengaruh variabel
independen dengan variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal
yang tidak jelas/teliti.
Contoh: Pekerja buruh yang
lulus SMP dan SMA diberi jatah makan yang sama, jatah libur yang sama dan gaji
yang sama.
Sumber : http://www.abeeayang.com/2009/04/01/variabel-penelitian/
http://nilaieka.blogspot.com/2009/03/langkah-6a-menentukan-variabel.html
http://nilaieka.blogspot.com/2009/03/langkah-6a-menentukan-variabel.html
No comments:
Post a Comment