Di suatu daerah terdapat tempat pangkas rambut yang selalu ramai pengunjung. karena tempatnya yang strategis dan nyaman. sampai suatu ketika datanglah seorang pemuda yang hendak mencukur rambut "gondrong"nya. terjadi lah percakapan di antara pemuda dan tukang cukur tersebut
pemuda : wahh rame terus ya mas ?
tkg.ckr : allhmdulillah mas .(sambil tersenyum)
pemuda : asli mana mas ?
tkg.ckr : oh saya asli sukabumi mas
pemuda : oh brrti salah ya manggilnya bukan mas tapi
A . heheh
tkg.ckr : haha bisa aja mas. mas, mas percaya tuhan ada ga ?
pemuda : (dengan wajah kaget dan heran) waduhh ya percaya A. ko
tanya gitu A ?
tkg. ckr : kalau memang tuhan ada, liat deh di luaran sana bnyak
gmbel-gmbel dan pngemis.
pemuda :(dengan wajah bngung dan heran) ??????####!!!!!
Dan akhirnya pun pemuda itu pergi stelah si tukang cukur selesai mencukur rambut pemuda tersebut. dengan wajah bingung , dia memikirkan perkataan si tukang cukur tadi. Beberapa lama kemudian, si pemuda melihat seorang "gembel" yang rambutnya sangat gondrong dan berantakan.
Tanpa pikir panjang pemuda itu berlari ke tempat ia di cukur.
pemuda : assalamualaikum, mas mas , ada tukang cukur ga ? (dengan nafas tersendat sendat).
tkg ckr : ada mas (sambil asik mencukur rambut pelanggan). lah kamu kan
mas yg tadi disini !(dengan wajah heran)
pemuda : ga mungkin ada tukang cukur mas.
tkg.ckr : lah saya kan yg tadi cukur rambut mas ! ! (dengan nada tinggi)
pemuda : kalau memang benar -benar ada tukang cukur , tuh mas lihat bnyak
gmbel-gmbel di luaran sana gondrong-gndrong rambutnya.
tkg.ckr : lah itu mah slah mreka sendiri, kenapa mereka ga dateng ke saya,
pasti saya cukurin kalo mreka kesini.
pemuda : nah itu dia A, allah ga mungkin merubah nasib suatu kaum, kalau
mereka sendiri nggak mau merubahnya A.
Dari cerita ini terdapat pesan yang sangat jelas. Rezeki memang sudah di tngan allah, tetapi allah memberikan hak untuk hambanya dalam mencari rezeki tersebut. takdir tidak bisa dirubah, tetapi nasib bisa dirubah kawan-kawan.. Allah maha adil .
good,,,
ReplyDeleteallah itu maha adil, kita bagaikan roda kadang dibawah dan kadang di atas. kalo kita gy dibawah semangatlah berusaha dan berikhtiar dan jika sebaliknya tetaplah merasa diri kita ini dibawah agar usaha dan ikhtiar kita tetap bahkan bertambah.
That's right . . ..
ReplyDelete